Jumat, 11 November 2011

penataan stasiun prabumulih




Penataan Tenda Pegadang nasi gemuk wilayah Stasiun Prabumulih




Di susun oleh



KEPALA STASIUN PRABUMULIH
NAMA : ABDULAH HUBAI,AMd
PANGKAT : PND/Perusahaan
Golongan : III a
Nipp.40754



Stasiun Prabumulih
Jln. Veteran Stasiun Kereta Api No.1 Prabumulih Barat
PT.Kereta Api (persero)          Subdivre III 1 kertapati

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

     Para Pedagang- pedagang Nasi Stasiun, yang sudah menjadi ciri khas kota Pabumulih. Karena satu-satunya Penjual Nasi Gemuk adanya di Stasiun Kereta Api. Sehingga timbulah istilah “ PNS “ ( pejual Nasi Stasiun.
     Adapun tempat Pedagang-pedagang ini adalah berupa Tenda-tenda biru yang sangat sederhana dan kurang rapi dan kurang tertata sebagai mana layaknya wilayah stasiun yang tentunya pusat transportasi dan cermin dari perkotaan Prabumulih.
Misalnya : dalam kegiatan Adipura Kebersihan tata kota. Maka yang menjadi sorotan Titik Pantau adalah Terminal, Stasiun Kererta Api, Pasar dan perkantoran dll.
     Dan tidak kala pentingnya, selama saya diberi Amanah selaku KS Prabumulih terhitung Bulan AGUSTUS 2008, beberapa kali ada kunjungan Direksi, DirjenKA Bandung, dan juga KADIVRE III PG. Saya selalu mendapat teguran keras tentang tenda-tenda Pedagang, pedagang di ruang tunggu(ada 4 Konter) dan di bawah teras  (12 Orang). Prabumulih sangat jauh tertinggal di banding Stasiun Tanjung Karang, Batu Raja . (jika KS tidak bisa mengusir/ mensteril Ruang tunggu dari pedagang, maka copot saja  KS nya)
Dengan Besar Hati Saya Tekadkan dalam hati : “ Saya selalu Sukses Di segala Bidang “
Perlu saya utarakan bahwa, keberadaan tenda-tenda dan pedagang- pedagang baik di ruang tunggu, teras  sudah ada jauh sebelum saya diberi Amanah sebagai KS PBM. Menurut pedagang-Pedagang tersebut   , dan menurut cerita pendahulu-pendahulu serta para pensiunan bahwa keberadaan pedagang-pedagang tersebut sudah ada 12 Tahun yang silam ( sekitar tahun 1998).
Dan Untuk pedagang menempati ruang tunggu, berdasarkan penuturan Pak Darsono mantan KS PBM yg saya lanjutkan tugas beliau yang belum selesai. bahwa keberadaan pedagang ruang tunggu tersebut semenjak KS PBM sdr. RH.
     Menyikapi kumuhnya dan tidak tertata nya pedagang-pedagang tersebut, maka saya di panggil untuk Bersama-sama Kasubdivre ( Yth. Pak Bambang Rudianto) , Pak Kasi T & B Kpt ( Yth. Taufik ), Kasi Opsar ( Yth. Pak Apriyono) dan Wasi Opsar ( Yth.Pak Surya Muhammad) serta Bapak-bapak lainnya mengadakan Rapat prihal Penataan Stasiun Prabumulih.
Untuk Menata satu pedagang saja, tidaklah mudah membalik telapak  tangan.  Apalagi  lebih dari 60 pedagang,menyangkut mencari sesuap nasi / makan berkaitan dengan  karakter masyarakat sekitar stasiun Prabumulih khususnya. Namun Tidak ada Masalah yang besar di sisi ALLAh, karena Kebesaran  Allah jauh lebih besar dari masalah. Menurut Pak Herlianto ( KADIVRE III SS/PG ), Kata-katanya memotivasi saya : Pak KS,…..?? yang tidak bisa di rubah itu adalah hanya Kitab Suci AL Qur’an,……
Kata-kata itu adalah kekuatan yang sangat dahsat melebihi pemberian emas segunung, dan seluas lautan.
Bismillah : Saya Harus Mengatasi Masalah Tanpa Masalah, Dan  tanpa membebani dana  Perusahaan. AllahuAkbar.
   Untuk itu dalam tulisan saya ini diberi judul :
“PENATAAN TENDA-TENDA PEDAGANG NASI GEMUK WILAYAH STASIUN PRABUMULIH”


B.    Perumusan Masalah
      Dengan memperhatikan hal-hal yang sudah penulis kemukakan tersebut di atas, maka masalah-masalah yang dapat penulis rumuskan adalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana Ruang tunggu penumpang steril dari Pedagang
2.    Bagaimana Teras kosong dari pedagang dan tenda-tenda pedagang Tertata Rapi dan Tertib
3.    Penataaan tersebut tidak menggunakan Biaya atau membebani keuangan  PT.Kereta Api (persero)
4.    Kontribusi ke PT.Kereta Api (persero) adalah sewa lahan yang di gunakan pedagang  tempat tenda nya. Dan Tertib Tertata Rapi beserta Infra strukturnya.


C.    Tujuan Penulisan
     Saya menulis ini , tentunya mempunyai  tujuan yang hendak saya sampaikan. Adapun tujuan yang hendak saya laporkan bahwa :
1.    Tuhan menganugerahkan penulis ketenangan untuk dapat menerima hal-hal yang tidak dapat penulis ubah.
     Keberanian untuk mengubah hal-hal dapat penulis ubah             
     Lalu Kebajikan untuk mengetahui perbedaannya.
2.    Semua orang menginginkan keberhasilan, tetapi sedikit sekali orang yang bersedia menjadikan dirinya PANTAS bagi keberhasilan yang di inginkannya.
3.    Orang yang baru bersedia bertindak setelah semuanya pasti = orang yang tidak butuh Tuhan. Justru karena kita harus bertindak berani dalam ketidak-pastian , = Kita butuh Tuhan.

D.   Manfaat Penulisan
     Manfaat penulisan ini sebagai berikut :
1.    Manfaat Teoritis
a.     Menambah pustaka dibidang Ilmu Penataan kios / petak di tanah kereta api wilayah stasiun sebagai penunjang pelayanan dan penghasilan .
b.    Dapat menambah bahan dan masukan serta referensi bagi kegiatan penyempurnaan Administrasi selanjutnya.
2.    Manfaat Praktis
Memberikan informasi yang jelas kepada pembaca tulisan ini dan masyarakat pada umumnya tentang Penataan Pedagang kios stasiun dengan tidak menggunakan Dana Perusahaan namun tujuan penataan tercapai.















BAB II
LANGKAH-LANGKAH PENATAAN DAN PERMASALAHANNYA
A.    MUSYAWARAH
     Mengawali penataan kios ini, selalu di adakan petemuan dengan para pedagang dengan pihak PT.KA (persero).
1.    Pertemuan dengan penyandang dana dari Palembang (perwakilan dari PT.KA (persero) adalah Kasubsi Bangunan)
2.    Saya Mengajukan bahwa penyandang dana haruslah orang yang mampu permodalan, dan mampu mengatasi gejolak gangguan keamanan
3.    Selanjutnya adalah wewenang Kasi Tanah & Bangunan
Dari penertiban Kontrak lahan/tanah dengan pedagang dan sampai dengan Gambar dan pelaksanaannya.

B.     Penyandang dana ( investor)
     Dalam permodalan untuk menata kios/kios ini, dilakukan secara swakelola. Yakni kesepakan antara Pemesan Kios dengan Pemodal.
Kesepakatan dituangkan dalam ikatan perjanjian yang mengikat satu sama lain sebagai pihak pertama dan pihak kedua.
     Saya selaku kepala stasiun adalah fasilitator antara pemesan dengan penyandang dana  .
Adapun untuk dasar bahwa memang benar PT.KA (persero) meminta di Tata kios, dalam hal ini Kasi Tanah dan Bangunan III.1,kpt  berperan untuk membuat Gambar Rencana Bangunan kios  yang di sah tandatangani Kasubdivre ( Pak Bambang Rudiayanto) ,Kasi Ops dan KS PBM serta Kasi T &B , Konseptor. yang sebagai bahan penyandang dana untuk menghitung biaya operasional pembangunan kios.
Hal ini adalah wewenang Kasi T & B III 1 Kpt , serta menentukan invertor/penyandang dana.
     Dengan adanya swakelola ini berarti tidak perlu di tenderkan.  Karena yang namanya tender adalah proyek pemerintah dengan biaya Dana Pemerintah atau Negara.

A.    Izin Mendirikan Bangunan dan Papan Proyek
     Dalam  pembangunan kios ini, tidaklah mudah membalik telapak tangan. Pembangunan kios ini adalah solusi penataan tenda-tenda tradisional yang tampilnya sangat kumuh, berantakan dan buruk.
     Jika di gusur begitu saja, tidaklah menyelesaikan masalah. Karena mereka berdagang sudah mulai dua belas  tahun yang lalu. Bahkan  ada juga yang sudah jualan  tenda stasiun pada  zamannya lampu kaleng/lampu minyak tanah/ patromax.
     Beranjak Mulainya ada kata sepakat dan adanya pemesanan kios, maka saya perintahkan dengan lisan maupun tertulis untuk melakukan  pembongkaran kios oleh pedagang sendiri. Membongkar sendiri tenda-tendanya , ada juga yang sudah semi permanen harus di bongkar. Sekali lagi bukanlah mudah menyuruh orang membongkar sendiri tempat jualannya. Lihatlah : di Televisi, setiap pembongkaran pedagang dari tempat dagangannya selalu terjadi bentrokan. Yang tentu pemerintah dalam penertiban tersebut Ratusan Juta Uang Operasional harus keluar.
     Kembali ke pembongkaran tenda stasiun, Bukti Kebesaran dan Ke Maha gagahan Allah , Maka teman-teman pedagang dengan penuh kesadaran terlaksanalah membongkar tenda-tenda nya tersebut.
………………………..Subhanallah AllahuAkbar !!!
     Tantangan berikutnya adalah dari pihak berwajib, LSM premanisme, Wartawan,kejaksaan. Dengan alasannya menindaklanjuti pengaduan LSM.
Yaitu  Menanyakan : a. Kenapa tidak di tender ?
b.Mana IMBnya ?   c. Mana Papan Proyeknya   d. Ada juga menanyakan masalah bangunan, klasifikasi nya dll
Pertanyaan itu sungguh mengganggu psikis saya yang belum berpengalaman di bidang ini.
Bahkan saya sampai beberapa kali ke Kantor Polres prabumulih. Prabumulih menemui Unit TIPIKOR., untuk klarifikasi menjelaskan ini.
Bahkan pekerja/ tukang sempat di stop oleh KAsat Reskrim. Bahwa menurutnya bangunan ini tidak ada izin dan tidak resmi ( tidak ada Papan Proyek). Namun dasar penyetopan tersebut tidak ada. Maka pembangunan terus berlanjut.
          Belum lagi adanya pengaduan dari LSM / pemborong     yang  sakit hati karena merasa PT.KA tidak memberi peluang kepada yang lain melakukan penawaran pada putra daerah.
Namun jawaban dari semua itu adalah : Tidak perlu tender, karena menggunakan Modal Perorangan/Pribadi penyandang dana. Dengan tentu tidak perlu Papan Merek Proyek, karena Bukan Proyek Pemerintah/ bukan uang pemerintah, dan tidak ada korupsi. Tidak perlu IMB karena di tanah sendiri Milik PT KA (persero). Terjadi pembangunan atas dasar musyawarah antara pedagang yg dengan suka rela bersedia di bangunkan mendukung PT.KA dalam menertibkan dan  dengan harga kesepakatan mencicil.
     Saat itu, Saya sangat tertekan secara psikis / kejiwaan, bahkan berat badan saya menurun sd 1kg, maag kambuh, kurang tidur dan stress berat.
Keluarga juga terganggu, sex menurun bahkan hilang, orang tua juga susah, bahkan teman sekerjapun ikut prihatin dan selalu  memotivasi ( Tanya Pak sigit Bag. Balai Kesehatan PBM sebagai saksi). Karena  saya selalu mendapatkan pertanyaan dari pihak Polres . dengan dasar menindak lanjuti pengaduan LSM, dan berhasrat meluruskan penataan kios ini.  
Kalau pengorbanan ini mau di ukur dengan materi, maka 50juta belum lah berarti bagi pengorbanan kejiwaan.


B.    Pedagang yang tidak mampu mengambil Kios.
     Berjalanlah pembuatan kios  dengan baik, namun masalah terus berganti.
Ada sekitar 14 pedagang yang tidak mampu mengambil kios, Melapor ke Polsek barat, lalu diteruskan ke Polres.
Padahal bukanlah kriminal yang saya lakukan, namun mereka menempuh jalan seperti itu. Mungkin minta perlindungan .
     Kemungkinan kurangnya pendekatan saya ke pedagang tersebut, namun juga mereka di tunggangi oleh warga dan pejabat- pejabat penting dengan dalih merakyat,.
     Untuk menyelesaikan masalah ini, maka pedagang yang kurang mampu saya undang untuk pertemuan langsung dengan Kasi Tanah & bangunan III 1 kpt.
Terjadilah kesepakan sebagai langkah awal meredam gejolak. Diprogramkan oleh Kasi T & B untuk dibuatkan Petak/kios Sederhana, dengan Angsuran terjangkau (kesepakatan).
Dan  Proses Kontrak Lahan, adalah langkah awal penertiban dan Tertib Administrasi.
    Adapun Managemen untuk memutuskan Pelaksanaan ini adalah setarap Manager.
Saya menunggu Manager Penanganan Asset NonProduksi
Untuk membuat Gambar RAP nya, lalu kesepakatan dengan Penyandang dana ( Pemborong ).
Saya selaku KS, menunggu perintah pihak manajemen khususnya di subdivre III 1 kpt, untuk berupaya menata pedagang yang tidak mampu tersebut.
Penataan kios yang ada sekarang ini, adalah  kontribusi  untuk perusahaan, kalau ada kesalahan  tentu suatu kewajaran.
Ada Pepatah : “ Penonton lebih Pintar Daripada Pemain “
Saya ibaratkan Tanaman Duren TBO di belakang Stasiun Saung Naga. Keadaannya sudah menghasilkan buah dan pohon yang rindang. Di kala berbuah/menghasil, maka buahnya jadi rebutan. Tapi sedikit orang  yang dapat melihat,..? Merenung..? Gagasan Siapa TBO menanam Duren ini?? Siapa yang menggali lobangnya saat mau di tanam???, lalu siapa menanam pohon tersebut ? siapa yang memelihara dan menyiramnya ? siapa pula yang membersihkan daunnya yang berjatuhan ke tanah ??
     Penulis pada kesempatan ini mengutarakan bahwa Gagasan Penataan Kios wilayah stasiun ini Adalah Bapak-bapak Dari Tanah dan Bangunan ( Kasi Tanah & Bangunan beserta kasubsi-kasubsinya ) yaitu : Pak M.Taufik, Pak Rusli dan bapak-bapak lainnya yang tak dapat saya sebutkan satu persatu. Karena sesuai bidangnya, gambar meng gambar ( Tehnik Sipil).





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
     Kesempurnaan hanyalah Milik ALLAH SWT, Kekhilapan, kekurangan adalah milik makhluknya.
Jika yang ingin kita capai itu adalah Kebaikan, maka berupayalah dalam kebaikan. Pikirkanlah yang baik,
rasakanlah yang baik, katakanlah yang baik dan lakukanlah yang baik. Perbaikilah yang salah bukan menggunjing dan mempertajam kesalahan .
    Mari Kita membuat sejarah, jangan hanya membaca sejarah . apalagi  menyalahkan sejarah.
Kekhawatiran di ilhami kepada kita sebagai sifat yang bisa membuat kita BESAR atau KERDIL, Agar kita tegas memilih yang membesarkan & memuliakan kehidupan.

B.    Ucapan Terima Kasih.
     Saya sampaikan ucapan terima kasih Kepada:
1.    Orang tua, Anak saya dan Istri saya ,saya yang selalu mendoakan saya, saya yakin kesuksesan ini adalah Berkah Doa Kedua orang Tua, Anak dan Istri
2.    Pak M.Taufik, Pak Rusli, Pak Dariyadi serta Pak Maryono yang selalu memberi motivasi dan pelajaran yang berharga bagi saya
3.    Guru-guru saya juga suhu suhu dengan adanya bimbingan nya dan doanya.
4.     Saudara-saudara ku, teman sekerja serta para pedagang-pedangan stasiun serta sahabat-sahabatku yang tak dapat saya sebutkan satu per satu.

BAB IV



LAMPIRAN-LAMPIRAN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar